privatenews.Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesuburan, salah satunya dengan mengurangi konsumsi kafein. Penelitian menunjukkan, zat kafein memengaruhi saluran indung telur, tempat pembuahan terjadi.
Memang penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Nevada, Amerika Serikat, ini baru dilakukan pada tikus di laboratorium, tetapi tikus memiliki karateristik biologi yang sangat mirip manusia.
Dalam riset tersebut, terungkap bahwa kafein akan menghalangi sel di dalam dinding otot tuba falopi (saluran indung telur) untuk berkontraksi. Sel ini bertanggung jawab untuk menekan sel telur dalam perjalanannya menuju rahim. Jika saluran indung telur ini tidak berkontraksi dengan efisien, sel telur tidak akan bisa mencapai rahim. Akibatnya, telur yang sudah dibuahi tidak bisa tertanam di dinding rahim.
"Penelitian ini bisa memberi penjelasan mengapa perempuan yang mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak sering susah hamil dibandingkan dengan wanita yang tidak mengasup kafein," kata Sean Ward, dari School of Medicine, Universitas Nevada.
Riset yang dilakukan ilmuwan dari Nevada ini bukan yang pertama. Beberapa penelitian mengenai kaitan antara kafein dan kehamilan sudah banyak dilakukan, tetapi hasilnya sering tidak konsisten.
Pada tahun 2010 studi yang dimuat dalam Medical Science Monitor menemukan tidak ada hubungan antara kafein dan peluang kehamilan, tetapi tidak menyebutkan dengan detail.
Tahun 2001 studi yang dipublikasikan dalam Human Reproduction dilakukan dengan meneliti 221 pasangan dan menyimpulkan kegagalan kehamilan setelah teknik bayi tabung terjadi karena asupan kafein yang tinggi, lebih dari 50 mg per hari. Perempuan yang mengurangi asupan kafeinnya kurang dari 50 mg peluang kehamilannya naik.
Meskipun berbagai studi lanjutan masih terus dilakukan, para ahli menyarankan agar perempuan yang ingin hamil membatasi konsumsi kafeinnya, tidak lebih dari 50 mg per hari. Jumlah itu setara dengan secangkir teh, soda, atau lima batang cokelat.(spider)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar